Thursday, September 6, 2018

Mitos-mitos Mengenai Kanker Darah

Jakarta: Kanker adalah penyebab kematian terbesar kedua di dunia dan ketujuh di Indonesia. Salah satu tipe kanker yang paling ganas yaitu leukimia. Meskipun sudah banyak orang yang mengenal penyakit ini, namun masih banyak mitos ataupun kesalahpahaman yang beredar di publik mengenai kanker darah. 

1. Leukimia sama dengan kanker darah
“Leukimia hanya salah satu tipe kanker darah dan bukan satu-satunya kanker darah itu sendiri,” ujar dr. Lim ZiYi, Konsultan Senior Hematologi dari Parkway Cancer Centre (PCC), pada acara diskusi mengenai kanker darah, di kawasan Jakarta Pusat, Kamis, 6 September 2018. 

Ia menambahkan, bahwa kesalahpahaman ini muncul karena leukimia adalah tipe yang paling banyak didengar publik. Selain leukimia, ada dua tipe kanker darah lainnya yaitu limfoma dan myeloma. 

(Baca juga: Kenali Berbagai Jenis Kanker Darah)


(Diskusi mengenai kanker darah oleh para pakar dari Parkway Cancer Centre (PCC). Foto: Dok. Medcom.id/Raka Lestari)

2. Orang tua yang mengidap kanker darah pasti akan mewariskannya pada anak 
“Dengan pengecualian sejumlah kasus yang amat langka, kanker darah bukan penyakit warisan dan tidak akan diturunkan oleh pasien ke anak mereka,” ujar dr. Colin Phipps Diong, Konsultan Hematologi PCC. Menurut dr. Phipps, kelainan atau mutasi kromosom yang terdeteksi pada pasien kanker darah terjadi secara spontan dan tidak diwariskan oleh orang tua. 

3. Kanker darah baru bisa terdeteksi pada stadium akhir 
Dalam banyak kasus, pasien terlambat mengetahui bahwa mereka memiliki kanker darah. “Namun tidak selalu demikian. Sejumlah pasien menunjukkan gejala-gejala seperti demam berkepanjangan, keringat dingin di malam hari, kelelahan yang tak kunjung hilang, penurunan berat badan secara drastis, dan terkadang pembengkakan kelenjar getah bening,” ujr dr. Phipps 

4. Kanker darah sama dengan hukuman mati 
“Saat ini, kanker darah termasuk ke dalam penyakit yang memiliki kemungkinan besar untuk disembuhkan. Tingkat kesuksesannya telah meningkat pesat, didukung oleh kemajuan di bidang kemoterapi dan pengobatan lainnya,” kata dr. Phipps.

Namun itu semua tergantung apakah pasien mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisinya karena itu merupakan faktor utama disamping diagnosis awal yang tepat, tambahnya lagi.

5.Hanya keluarga yang dapat menjadi donor sumsum tulang belakang 
Transplantasi sumsum tulang belakang dikenal juga dengan transplantasi sel punca (stem cell) alogenik. “Berlawanan dengan mitos yang beredar, pasien bisa mendapatkan sel punca dari donor yang tidak memiliki hubungan darah atau bahkan mendapatkan sel punca hematopoetik dari stok darah tali pusat yang tersimpan di bank darah tali pusat,” pungkas dr. Lim ZiYi. 

(TIN)

Let's block ads! (Why?)

http://rona.metrotvnews.com/kesehatan/yNLdrV2N-mitos-mitos-mengenai-kanker-darah

No comments:

Post a Comment