Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno. Foto: Medcom.id/Siti Yona Hukmana.
Jakarta: Kepemimpinan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dipastikan bakal berganti usai ditinggalkan Wakil Gubernur (Wagub) Sandiaga Uno, yang menerima pinangan Partai Gerindra sebagai calon wakil presiden. Sejumlah program kerja dinilai bakalan berubah.
"Dengan hadirnya wagub yang baru, tentu tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan atau penambahan program," kata pakar kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah saat dihubungi, Minggu, 12 Agustus 2018.
Menurut dia, program-program yang tidak sesuai dengan selera wagub baru pasti akan dievaluasi. Perombakan kebijakan itu disesuaikan dengan arah politik sebagai paket kepemimpinan tokoh tersebut.
"Atau kemungkinan terburuk lainnya tak akan ada perubahan apa-apa sehingga layanan publik mengalami kemunduran," papar dia.
Trubus menilai posisi Sandi penting dalam struktur kebijakan DKI, ketimbang Gubernur Anies Baswedan. Sebagai pengusaha, Sandi dianggap pengendali program unggulan, seperti One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (OK OCE) yang dinilai masih jauh dari harapan publik.
"Kemudian ada program rumah DP Rp0 yang hingga kini masih belum terealisasi karena berbenturan dengan banyak aturan. Pemisahan pergub (peraturan gubernur) pembentukan UPT (unit pelayanan teknis) dan pengaturan skema pembiayaan dianggap mengulur waktu," ungkap dia.
Dengan kepergian Sandi, lanjut Trubus, program DKI Jakarta juga dipastikan hanya menyasar janji kampanye semata. Kondisi Pemprov DKI yang dinamis itu pun diharapkan tak sampai mengorbankan layanan publik.
"Tentu bukan tidak mungkin paket pemimpin Jakarta akan mengevaluasi semua program, baik yang sedang dan sudah berjalan, yang mungkin dapat mengubah rencana anggaran belanja daerah," ungkap dia.
(OGI)
No comments:
Post a Comment