jpnn.com - Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing meyakini, kesaksian Mahfud MD di acara Indonesia Lawyer Club (ILC) beberapa hari lalu soal drama penentuan calon wakil presiden pendamping Jokowi, memang benar terjadi dan sama sekali bukan rekayasa.
Alasannya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menceritakan kegagalannya menjadi cawapres, secara sistematis, jelas dan sangat natural.
"Tapi, sekalipun itu fakta, tak semua pembicaraan di panggung belakang atau komunikasi privat, harus diungkapkan ke permukaan," ujar Emrus kepada JPNN, Jumat (17/8).
Pengajar di Universitas Pelita Harapan ini menilai, Mahfud harusnya terlebih dahulu membicarakan kondisi yang terjadi di antara mereka dengan Jokowi, Ma'ruf Amin, Muhaimin Iskandar, Romahurmuzy dan Said Aqil Siradj.
Nama-nama ini sebelumnya disebut dalam testimoni Mahfud MD, diduga sebagai penyebab batalnya mantan Menteri Pertahanan di era Gus Dur itu duduk sebagai pendamping Jokowi.
Emrus menilai, dengan komunikasi yang baik maka hal-hal yang dinilai kurang tepat diungkapkan ke ruang publik, tak menjadi konsumsi masyarakat secara luas.
"Karena harus diketahui, pernyataan Mahfud sepertinya berpeluang menimbulkan penilaian kurang produktif dari masyarakat, terhadap orang-orang yang disebutkan," pungkas Direktur Eksekutif EmrusCorner ini. (gir/jpnn)
-
Jumat, 17 Agustus 2018
Video Viral Protes Penurunan Bendera Merah-Putih Penghuni Kalibata City -
Rabu, 15 Agustus 2018
Turki Tengah Krisis, Indonesia Terdampak? -
Selasa, 14 Agustus 2018
Awal Cuek, Sekarang Widi Vierratale Mulai Rajin Perawatan Tubuh -
Kamis, 16 Agustus 2018
Bikin Mahfud MD Sakit Hati, Rommy: Itu Spontan Saja -
Kamis, 16 Agustus 2018
Jelang Upacara HUT RI ke-73, Paskibraka Dikukuhkan Presiden -
Kamis, 16 Agustus 2018
8 Tokoh Berpengaruh Menerima Penghargaan dari Presiden -
Kamis, 16 Agustus 2018
Timnas U-23 Tunduk Atas Palestina, Ini Kecewa Mendalam Suporter -
Kamis, 16 Agustus 2018
Opick: Ramaikan Masjid sebagai Benteng Umat Islam
No comments:
Post a Comment