Monday, August 13, 2018

Pelebaran Defisit Transaksi Berjalan Harus Diwaspadai

Menko Perekonomian Darmin Nasution. (FOTO: Medcom.id/Annisa Ayu)

Jakarta: Menko Perekonomian Darmin Nasution mewaspadai pelebaran defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) ke level tiga persen di kuartal II.

Darmin menilai pelebaran defisit yang hingga ke level tiga persen dari sebelumnya 2,1 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) merupakan angka kemerosotan yang besar.

Dia mengatakan secara sejarah pun Indonesia jarang sekali mencapai defisit transaksi berjalan di level tersebut.

"Agak besar itu, ya artinya kalau sampai tiga persen itu pemerintah harus menyiapkan langkah-langkah untuk segera membuat dia turun ke bawah," kata Darmin ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, 13 Agustus 2018.

Dia menuturkan untuk membenahi defisit neraca transaksi berjalan sangat luas kaitannya yakni menyangkut perbaikan sektor barang dan jasa, kemudian neraca perdagangan.

"Dia pasti menyangkut perdagangan barang dan jasa kemudian profit dari investasi dan sebagainya," jelas mantan Gubernur Bank Indonesia ini.

Bank Indonesia (BI) sebelumnya mengumumkan defisit transaksi berjalan melebar dari USD5,7 miliar atau 2,2 persen dari produk domestik bruto (PDB) di kuartal I menjadi USD8 miliar atau tiga persen dari produk PDB di kuartal II.

(AHL)


Let's block ads! (Why?)

http://ekonomi.metrotvnews.com/makro/4baopJaK-pelebaran-defisit-transaksi-berjalan-harus-diwaspadai

No comments:

Post a Comment