Monday, August 20, 2018

Pemerintah Baru akan Beberkan Strategi Bayar Utang di Desember

Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan melihat growth issues, komposisi rupiah, serta sukuk sebelum menyusun strategi membayar utang yang jatuh tempo tahun depan.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan pemerintah baru akan menyampaikan strategi pembayaran utang jatuh tempo pada Desember 2018.

"Nanti kalau strateginya yang 2019 akan kami sampaikan Desember. Semuanya nanti berapa growth issuesnya, komposisi dari rupiah nonrupiah, yang sukuk dan yang konvensional itu nanti kita lihat," kata Luky di Kantor BEI, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018.

Seperti yang sudah dilakukan pemerintah sebelumnya, Luky menjelaskan, untuk membiayai utang-utang tersebut pemerintah  akan melakukan pinjaman dan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN).

"Itu (utang jatuh tempo) kan selalu terjadi, maksudnya kita kan ada dua sumber pembiayaan, satu dari pinjaman, satu dari penerbitan SBN," jelas dia.

Menurutnya, kepercayaan investor terhadap SBN yang diterbitkan negara sangat kuat sehingga setiap kali menerbitkan SBN selalu mendapat antusiasme positif oleh investor.

"Selama ini kepercayaan investor sangat tinggi buat Indonesia. Makannya kita enggak punya masalah ketika terbitkan SBN kita," ungkap dia.

Seperti diketahui, pemerintah akan membayar utang yang jatuh tempo pada tahun depan sebesar Rp409 triliun. Jumlah utang tersebut berasal dari utang masa lalu yang harus dilunasi oleh pemerintah melalui anggaran yang dimiliki.

"Banyak utang di masa lalu yang jatuh tempo cukup tinggi di 2019," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018

(SAW)


Let's block ads! (Why?)

http://ekonomi.metrotvnews.com/makro/zNAwzvZk-pemerintah-baru-akan-beberkan-strategi-bayar-utang-di-desember

No comments:

Post a Comment