Seorang pilot memasuki pesawat jet tempur Prancis, Rafaele, di Bandara Halim Perdanakusumah, Selasa 21 Agustus 2018 (Foto: Marcheilla Ariesta).
Jakarta: Indonesia dan Prancis berkomitmen untuk memperkuat kerja sama pertahanan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Angkatan Udara Prancis membawa tiga jet tempur jenis Rafale dan satu pesawat kargo Airbus A400M.
"Kami hadir di sini untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dengan militer Indonesia, dalam bidang saling berbagi pengalaman," ucap Kepala Misi Pegasus 2018 Patrick Charaix, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa 21 Agustus 2018.
"Sebanyak 100 Angkatan Udara kami hadir di Jakarta untuk saling bertukar pengalaman. Kami akan membagikan apa saja yang sudah kami lakukan di berbagai misi," imbuh dia.
Selain itu, AU Prancis membawa serta perwakilan dari Airbus untuk menjelaskan mengenai pesawat A400M. Pesawat ini merupakan jenis angkut yang bisa menerbangkan peralatan banyak.
"Pesawat dilengkapi 12 roda utama yang dirancang untuk beroperasi di atas berbagai medan. Kami bisa mendarat di tanah berbatu bahkan di pasir sekali pun dengan pesawat ini," kata Charaix.
Pesawat A400M memiliki kecepatan maksimal 400 knot dan bisa terbang selama 12 jam. Kelebihan lainnya, pesawat ini bisa mengisi bensin di udara.
Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia Rini Soemarno mengatakan pihaknya tengah melakukan pembicaraan mengenai pembelian pesawat tersebut. Menurut Rini, pesawat A400M cocok untuk mengangkut berbagai logistik untuk segala medan di seluruh Indonesia.
Meski demikian, dia tidak mau membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut. Pasalnya, pembicaraan dengan pihak Airbus masih di tahap awal.
Misi Pegasus 2018 ini bertolak dari Prancis pada Juli 2018 lalu. Mereka menuju Australia untuk melakukan latihan militer Pitch Black, kemudian ke Indonesia. Jumat mendatang misi ini akan bertolak ke Malaysia, Vietnam, Singapura dan Uni Emirat Arab sebelum akhirnya kembali lagi ke Prancis.
(FJR)
No comments:
Post a Comment