Tuesday, August 21, 2018

Sebagian Dialog Mile 22 Pakai Bahasa Indonesia demi Kenyamanan Iko Uwais

Jakarta: Selain bahasa Inggris, film laga Mile 22 garapan sutradara Pete Berg menggunakan bahasa Indonesia dalam sebagian dialog, termasuk untuk sejumlah tokoh ekstra di negara tempat cerita berlangsung. Menurut pihak Iko, Pete memilih bahasa ini tidak untuk menunjukkan lokasi spesifik, tetapi sekadar supaya Iko nyaman dan percakapan terdengar "cukup eksotis" bagi penonton AS.

"Kalau bahasa, itu sebenarnya hanya cara pihak Pete Berg supaya (Iko) nyaman. Dia tidak spesifik menggambarkan ini Indonesia. Ini fiksi, memang ingin menggambarkan sebuah negara di Asia Selatan," kata Ricky Siahaan, manajer Iko Uwais, usai press screening Mile 22 di XXI Plaza Senayan Jakarta, Senin malam, 20 Agustus 2018.

"Ketika Iko disuruh berbahasa Indonesia, (Pete bilang) kayaknya ini cukup eksotis buat publik Amerika. Sesuatu yang memang nyaman (untuk Iko) berbicara, daripada dia menciptakan bahasa baru yang harus diajarkan. Sebenarnya sesederhana itu," imbuhnya.

Mile 22 berkisah tentang James Silva (Mark Wahlberg), petugas paramiliter anggota unit naungan CIA paling tangguh tetapi bekerja diam-diam. Dibantu tim taktis rahasia, James harus menyelundupkan seorang polisi informan penting bernama Li Noor (Iko Uwais), menuju titik penjemputan di bandara sejauh 22 mil atau 35 km.

Latar cerita adalah sebuah negara antah berantah yang merujuk ke Asia bagian selatan dan tenggara. Seperti kebanyakan film spionase lain, identitas yang disebutkan eksplisit di sini adalah agen CIA dari AS dan agen FSB (penerus KGB) dari Rusia. Selain dua kubu ini, tempat asal Li Noor hanya disebut sebagai "negaramu".

Menurut Ricky, pemilihan bahasa Indonesia terjadi dalam tahap syuting di Atlanta dan Kolombia pada awal 2018 lalu. Ketika para pemain berinteraksi dalam adegan, Pete sering bertanya ke Ryan Santoso (penerjemah dari Tim Uwais), seperti apa kalimat tertentu jika diucapkan dalam bahasa Indonesia. Setelah tahu dan mendengar, Pete memutuskan mengganti bahasa dialog itu.

"Pete Berg itu sutradara yang spontan, dia bukan tipe sutradara yang sangat terpaku naskah. Semua yang keluar dari mulut aktor tidak harus sesuai naskah. Jadi banyak banget yang dari naskah itu cuma adegan saja. Banyak ekspresi, akting, dan dialog yang spontan," ujar Ricky.

"Ini film pertama Iko, di mana dia diberi peran besar dan harus berdialog. Tantangan menyenangkan buat Iko. Saya ada di sana waktu itu terjadi. 'Ternyata sangat alami ya menjalankan peran ini'. Ketika dia diberikan dialog banyak, lalu harus berakting dengan Lauren Cohen, itu terjadi sangat natural. Lauren berbahasa Indonesia itu juga diajari oleh Iko dan tim," imbuhnya.

Mile 22 telah dirilis di AS akhir pekan lalu dan dirilis di bioskop Indonesia pada Selasa, 21 Agustus 2018.

(ELG)

Let's block ads! (Why?)

http://hiburan.metrotvnews.com/film/ybDO3lXN-sebagian-dialog-mile-22-pakai-bahasa-indonesia-demi-kenyamanan-iko-uwais

No comments:

Post a Comment