Tegal: Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, saat ini tengah dilanda musim kemarau. Walau musim itu belum berakhir, tapi tanaman padi di sejumlah desa masih dinyatakan aman. Hingga kini belum ada laporan ihwal tanaman padi yang puso maupun gagal panen.
"Belum ada laporan puso. Masih aman-aman saja," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kabupaten Tegal, Khofifah, Sabtu, 11 Agustus 2018.
Khofifah mengaku tidak tinggal diam, pihaknya mengupayakan untuk mengantisipasi puso. Sejauh ini sudah menyalurkan bantuan berupa mesin pompa air sebanyak 30 unit kepada para petani.Diharapkan, mesin itu dapat dimanfaatkan supaya hasil produksi padi dapat meningkat. Para petani dapat memanfaatkan air buangan seperti di Sungai Cacaban, Kedungbanteng, dan beberapa aliran sungai lainnya.
"Air-air buangan itu harus dioptimalkan. Selain di Cacaban, ada juga air buangan di Jatibogor, Kecamatan Suradadi. Di sana memang ada sumber air yang bisa diangkat oleh pompa besar untuk mengairi lahan sawah," jelas Khofifah.
Dia menyarankan, apabila petani khawatir puso, sebaiknya ikut program Asuransi Usaha Tani Padi. Program itu tidak memberatkan bagi petani. Petani hanya membayar Rp36 ribu per hektar dan per musim tanam.
Jika tanaman padi puso, petani akan mendapatkan ganti sebesar R 6 juta per hektar. Termasuk jika dilanda banjir, hama, maupun wabah lainnya.
"Itu asuransinya di Jasindo. Sudah lama bekerjasama dengan petani," beber Khofifah.
Khofifah menyatakan sudah banyak petani di Kabupaten Tegal yang mendapatkan asuransi karena tanaman padinya puso. Salah satunya di Desa Bulakpacing, Kecamatan Dukuhwaru. Asuransi yang dicairkan sebesar Rp172 juta.
"Program ini dari pusat. Petani bisa mengklaim jika sawahnya puso sampai 80 persen. Tapi harus ada berita acaranya," pungkas Khofifah.
(DEN)
http://jateng.metrotvnews.com/peristiwa/GKdW5w4k-tanaman-padi-di-tegal-aman-dari-puso
No comments:
Post a Comment