Gempa Lombok. Dok: Medcom.
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani mendukung program penanggulangan bencana yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait gempa berkekuatan 7 Skala Richter pada Minggu, 5 Agustus 2018 sore di Lombok.
"BNPB akan turun dan kami mendukung sepenuhnya. Anggaran untuk mereka kami sediakan untuk bisa beroperasi secara cepat," kata Sri Mulyani ditemui di Kementerian Pertahanan dikutip dari Antara, Minggu, 6 Agustus 2018.
Menurut Nota Keuangan Tahun Anggaran 2018, belanja pemerintah pusat untuk BNPB tercatat sebesar Rp749,4 miliar. Dari anggaran tersebut, terdapat program penanggulangan bencana yang pada 2018 dialokasikan sebesar Rp478,1 miliar.
Sri Mulyani menjelaskan fokus tahap pertama untuk penanganan bencana di Lombok adalah meminimalkan korban jiwa melalui upaya-upaya penyelamatan pascabencana.
Kemudian, tahap berikutnya yaitu melakukan identifikasi terhadap kerusakan dengan melihat seluruh bangunan yang terdampak bencana."Sama seperti waktu gempa yang terjadi di Yogyakarta maupun di Padang, kami akan lihat bangunan milik pemerintah nanti bisa kami inventarisasi," kata Menkeu.
Sedangkan yang menyangkut kerusakan rumah milik masyarakat akan dikategorikan ke dalam tiga kelompok, yaitu rusak ringan, rusak sedang, rusak berat. "Nanti kami lihat bagaimana kompensasinya sesuai nilai yang sekarang," ujar Sri Mulyani.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7 Skala Richter terjadi pada Minggu (5/8) sore pukul 18.46 WIB tepatnya 18 kilometer Barat Laut Lombok Timur dan berkedalaman 15 kilometer. Data sementara BNPB menyebutkan jumlah korban meninggal menjadi 91 orang, 209 luka-luka, ribuan rumah rusak, dan puluhan ribuan mengungsi.
(SAW)
No comments:
Post a Comment