Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan (kiri). (FOTO: Medcom.id/Eko Nordiansyah)
Jakarta: Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi hanya akan tumbuh 5,16 persen sampai dengan akhir tahun ini. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyebut proyeksi pertumbuhan ekonomi lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan di awal tahun yang mencapai 5,3 persen.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan mengatakan belanja rumah tangga memang masih akan menopang pertumbuhan ekonomi. Namun Indonesia dinilai akan mengalami pemulihan perekonomian yang melambat hingga akhir tahun.
"Kuartal II-2018, konsumsi rumah tangga luar biasa. Pemerintah beri stimulus jangka pendek. Kalau dulu kan stimulus lebih ke jangka panjang, misalnya infrastruktur," kata Anton di Plaza Mandiri, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Agustus 2018.
Sementara itu, net ekspor akan terbatas seiring dengan pertumbuhan ekspor yang flat yaitu 7,7 persen hingga kuartal II-2018. Di sisi lain, pertumbuhan impor justru lebih cepat mencapai 15,17 persen di kuartal II-2018 atau naik dari 12,75 persen di kuartal sebelumnya.
"Ekspor naik, tapi impor naik lebih cepat. Investasi tidak begitu cepat terutama karena ada koreksi di sektor konstruksi 5,73 persen pada Juni 2018 dari sebelumnya 6,94 persen Juni 2017. Harga komoditas cenderung stagnan ke arah turun pada tahun depan," jelas dia.
Dirinya menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang melambat juga akan berlanjut sampai dengan tahun depan. Anton memperkirakan ekonomi sepanjang 2019 hanya akan tumbuh 5,10 persen.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional tak lepas dari kondisi pertumbuhan ekonomi global. Dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang terus menurun, ekonomi global diprediksi stagnan meskipun pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat menunjukan perbaikan.
(AHL)
No comments:
Post a Comment